![]() |
Wali murid antusisa mengikut seminar Parenting bersama Bunda Ima |
www.sditarrahmahlumajang.sch.id - Berikut ini rangkuman materi yang disampaikan oleh Bunda Ima Rismawati, S.Pd. pada seminar parenting yang dilaksanakan oleh SDIT Arrahmah pada hari Jum'at, 19 September 2025 di Masjid Asy-Syafi'iyyah Tukum.
Simak yuk!
---
Alhamdulillah sampai saat ini Allah masih memberi kesempatan emas pada kita untuk membersamai anak-anak. Pertanyaan nya sudah kah kita membersamai anak-anak yang ketulusan kita?
Anak bukan milik kita sepenuhnya. Mereka punya Robb. Anak-anak harusnya kita bimbing sebagai aset akherat kita. Anak-anak adalah titipan dan harapan masa depan. Maka kita harus menjaga mereka dengan sebaik-baiknya, agar pemilik mereka yaitu Robb kita tidak murka.
Hal hal sepele tapi bernilai pahala karena kita melaksanakan sunnah Rosul, misal masuk kamar mandi kaki kiri, sunah sederhana di laksanakan oleh anak-anak akan berdampak sampai dewasa.
Sekedar peluk anak, jika tidak ada ketulusan atau cinta, auranya akan berbeda. Memasak di dapur, jika dilandasi keikhlasan dan ketulusan, akan mengundang selera dan ketagihan.
Kita harus khuznudhon pada Allah apapun yang di berikan pada kita. Bukankah semua yang terjadi didunia atas seizin-Nya? Termasuk ketika kita diberi amanah anak, berarti Allah menganggap kita mampu dna layak dititipi, maka jagalah dengan sebaik-baiknya.
Beberapa hal untuk mencetak anak-anak solih/sholehah:
- Sejak dini sudah di kenalkan Allah (walaupun hal-hal yang sederhana, kita pastikan Allah dulu). Sebelum kita infaq hendaknya kita lebih dulu berdoa. Ketika anak meminta sesuatu, sampaikan minta sama Allah, agar Ayah dan Bunda diberi rezeki dan kemudahan.
- Orang tua mendorong hal-hal positif kepada anak. Dukung anak dalam setiap kebaikan, bukan hanya secara materi, tapi juga secara emosional dan spiritual.
- Teladan dengan keikhlasan kita. Anak-anak itu peniru paling ulung. Berikan teladan yang baik. Ketika anak marah kita peluk, energinya luar biasa.
Jawaban atas Pertanyaan Wali Murid
1. Bagaimana meyakinkan diri bahwa Allah akan mencukupkan untuk menyekolahkan anak, meski finansial tidak cukup?
- QS. Ath-Thalaq: 3 — “Barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhannya).”
- Jangan takut miskin karena menyekolahkan anak. Rezeki anak juga ditanggung Allah.
- Keajaiban (miracle) sering kali datang saat kita berbuat baik tanpa pamrih.
2. Bagaimana menyeimbangkan anak agar tetap berbagi, tapi tidak dimanfaatkan oleh orang lain?
- Ajarkan bahwa kebaikan tidak akan sia-sia.
- QS. Az-Zalzalah: 7 — "Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya)."
- Ajari batas dan adab menolak dengan santun.
---
Penutup:
Kita adalah pikiran kita. Maka, berpikirlah baik, berprasangka baik, dan bertindaklah ikhlas. Parenting bukan sekadar mendidik anak, tapi juga *perjalanan spiritual untuk terus memperbaiki diri sebagai hamba Allah.*
Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih, kuat, dan bahagia dunia akhirat. Aamiin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan masukan