www.sditarrahmahlumajang.sch.id | Dunia Islam - Ayat-ayat Alquran hanya ditetapkan melalui riwayat Rasulullah SAW (taufiqiy), dan dia bukanlah ruang lingkup ijtihad manusia. Namun, para ulama tetap berselisih pendapat mengenai jumlah ayat Alquran dalam bentuk angka.
Nur Faizin dalam buku Tema Kontroversial Ulumul Quran menjelaskan, meski terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah ayat-ayat Alquran secara angka, namun hal itu tidak menimbulkan keraguan seputar otentisitas Alquran. Sebab seluruh ulama terdahulu hingga sekarang sepakat bahwa yang dimaksud Alquran adalah yang tertulis dalam mushaf.
Mulai dari Surat Al-Fatihah hingga Surat An-Nas tanpa penambahan atau pengurangan. Para ulama hanya berbeda pandangan dalam beberapa rumusan penghitungan ayat-ayat Alquran. Sebab-sebab perbedaan rumusan itu dapat diringkas ke dalam tiga hal.
Pertama , huruf-huruf hijaiyah di awal beberapa surat. Kedua , basmalah, sebagian ulama menghitungnya sebagai dua ayat yang mandiri, sementara ulama yang lain tidak. Ketiga , kedekatan sahabat ketika mendengar bacaan Alquran Rasulullah SAW, antara bacaan yang berhenti karena memang akhir ayat dan yang berhenti karena waqaf. Sebagian sahabat memeriwayatkannya sebagai ayat dan yang lain tidak.
Imam Abu Amar Ad-Dhaniy mengatakan, para ulama menyepakati bilangan 6.000 sebagai jumlah ayat Alquran, namun selebihnya mereka berselisih. Imam As-Suyuthi menukil Abdullah Al-Mushiliy bahwa ulama-ulama yang berselisih dalam jumlah ayat Alquran adalah ulama ahli Madinah, Makkah, Syam, Bashrah, dan Kufah.
Setiap pendapat mereka memiliki mata rantai sanad sampai kepada sahabat, sebagaimana dijelaskan secara rinci dalam kitabnya Al-Itqan fi Ulum Alquran.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan masukan