Perlukah Bilingual Sejak Usia Dini?

www.sditarrahmahlumajang.sch.id - Bahasa adalah jendela dunia. Ungkapan tersebut benar adanya. Karena dengan mempelajari bahasa maka kita juga akan meguasai berbagai ilmu. Karena pengantar sebuah ilmu adalah bahasa. Tanpa bahasa kita tidak akan memahami suatu ilmu. 

Saat ini yang sedang menguasai ilmu di dunia adalah dari barat. Sehingga banyak sekali kaum muslimin yang ingin menguasai bahasa Inggris. Termasuk orang tua, ingin anaknya mahir bahasa Inggris dari usia dini. Sebenarnya bagus. Hanya saja harus ada tahap-tahap tertentu yang harus dilalui oleh orang tua ketika mengajarkan bilingual atau bahkan multilingual pada anak usia dini. Karena kesalahan mengajarkan bahasa akan bisa mengakibatkan terlambatnya perkembangan bahasa anak.   

Ketika anak lahir maka akan mengalami fase perkembangan bahasa seperti ini:
  • Menangis ( 0-3 bulan)
    Fase dimana anak mengekspresikan keinginannya dengan tangisan. Apa yang dia inginkan akan diungkapkan dengan tangisan.
     
  • Mendekut atau cooing
    Yaitu bayi pada usia 2-3 bulan mulai mengeluarkan suara seperti, aah,uuh dan merespon berbagai suara yang ada disekitarnya. Mengeluarkan bunyi-bunyi sebagai tanda awal bayi bicara.

    Mencari sumber suara dan memberi respon ke sumber suara.
     
  • Berceloteh atau babbling.
    Bayi usia 6 bulanan mulai mengeluarkan suara berupa ocehan atau kosa kata tunggal misalnya, papapa, mamamama, dadadada, tatatata, dll.
     
  • Mengucapkan kata pertama.
    Diusia 1 tahun biasanya anak mulai mengucapkan kata pertamanya. Apakah, mama, umi, ayah.
     
  • Usia 1-2 tahun anak kosa katanya semakin banyak. Biasanya usia ini anak normal mempunya 400-600 kosa kata baru.

    Mulai bisa bicara kata-kata sederhana yang sering didengar. Misal, makan, minum, mandi, dll.
     
  • Usia 2-3 tahun.Bisa menyusun kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata. Misalnya, Aku haus. Itu Kursi. Ini Baju.

    Diusia 2-3 tahun anak semakin banyak kosa kataya. Lebih dari 600 kosa kata.

    Sudah mampu memahami arti dari kalimat sederhana. Aku tidur. Dia memahami artinya.
     
  • Usia 3 tahun keatas.Bisa membuat kalimat kompleks yang terdiri dari 4-5 kata. Misal, Aku makan roti enak sekali.

    Anak usia 4-6 tahun bahkan sudah bisa bercerita dengan bahasanya sendiri tentang peristiwa sederhana.   
 Nah, pada usia 0-6 tahun ini anak harus kita asah kemampuan bahasanya.

Sampai anak mampu memiliki bahasa yang jelas dan lancar. Tidak kesulitan mengeja huruf, kata dan membuat kalimat dan memahami makna kalimat.


Karena proses berbahasa anak adalah sebagai berikut:
🌸Anak diajarkan mengenal benda oleh orang terdekatnya.

🌸Kata tersebut akan disimpan sebagai informasi pertama pada otak anak. Untuk membentuk kemampuan berbicara.

🌸Kosa kata yang tersimpan tersebut akan digunakan anak untuk bahan baku berbahasa tahap selanjutnya, yaitu membuat kalimat.

🌸Anak dilatih menyusun kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata.

🌸Anak memahami makna kata dan kalimat sederhana tersebut.

🌸Kemampuan menyusun kalimat sederhana ini akan menjadi dasar bagi anak untuk tahap menyusun kalimat kompleks.

🌸Anak dilatih menyusun kalimat kompleks yang terdiri dari 4-5 kata.

🌸Anak memahami makna kalimat kompleks tersebut.

🌸Kemampuan menyusun kalimat kompleks ini akan menjadi dasar untuk membuat paragraf sederhana. Kemudian teks yang kompleks.


Nah, ketika pada tahap awal anak gagal menyimpan informasi pertama pada otak karena memakai bilingual. Pada saat itu anak gagal menapaki tahap berbahasa berikutnya.

Karena pada tahap usia 0-3  tahun proses yang terjadi adalah memasukan kosa kata dasar atau menyimpan informasi pertama.

Pada tahap ini anak akan mengambil satu bahasa untuk proses pembentukan kemampuan berbicaranya.

Ketika gagal. Maka anak bisa mengalami speech delay atau lambat bicara.


Sehingga pada tahap usia 0-6 tahun orang tua seharusnya mengajarkan satu bahasa terlebih dahulu pada anak. Yaitu bahasa ibu. Bahasa yang digunakan oleh anak untuk berkomunikasi sehari-hari dengan anak lain, teman-temanya dan masyarakatnya.

Kalau di kita tinggal di Indonesia, maka anak diajarkan bahasa Indonesia.

Kalau anak tinggal di Inggris maka anak diajarkan bahasa Inggris.

Kalau anak tinggal di Arab maka anak diajarkan bahasa Arab.


 Setelah anak lancar dan jelas berbicara, maka anak baru boleh diajarkan bahasa lain. Biasanya usia 7 tahun ke atas.

Misalnya, anak Indonesia diajarkan bahasa Inggris atau bilingual.

Pada saat ini anak akan bisa memilih dan memilah saat menggunakan bahasa. Kapan berbahasa Indonesia. Kapan berbahasa Inggris.

Sehingga anak tidak akan mengalami keterlambatan perkembangan bahasa atau speech delay.

Karena diajarkan bilingual pada saat yang tepat.


Sumber : https://t.me/ParentingOnKidsPassion 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan masukan

Desain Oleh Masnur Masnur Belajar | Spesial Buat SDIT Ar Rahmah